Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

POSTUR MEDITASI DAN CARA MELATIHNYA

Berjalan, duduk, berbaring, dan berdiri ini adalah postur meditasi dalam Vipassanā. Dalam Mahasatipatana Sutta objek yang digunakan adalah semua aktivitas. Pada saat mengenakan jubbah ketika membawa patta juga harus diperhatikan dengan penuh perhatian. Pada saat makan, menelan, dan minum. Pada saat buang air besar dan buang air kecil. Pada saat 6 landasan indra berfungsi da nada perhatian. Ini merupakan bagian dari Vipassanā yang memungkinkan untuk dilakukan, karena kotoran batin dapat munul setiap saat. Jadi, perhatian perlu diarahkan atau difokuskan pada masa sekarang bukan pada masa lampau atau yang akan datang. Apapun bisa menjadi objek tetapi harus disadari. Beberapa postur dalam bermeditasi adalah sebagai berikut: 1.     Bermeditasi duduk Ketika sedang bermeditasi ada 2 objek yang diperhatikan. Objek primer adalah yang paling dominan yakni jasmani (objek yang paling kasar). Pada saat meditasi yang paling kasar adalah nafas. -     ...

TUJUAN VIPASSANĀ

Alasan pangeran Siddhatta meninggalkan kehidupan rumah tangga adalah demi terbebas dari dukkha (penderitaan). Sebagai seorang pangeran yang selalu melihat dan merasakan kehidupan yang nyaman, hatinya begitu terpukul tatkala melihat bahwa setiap makhluk harus mengalami penderitaan. Semua makhluk akan mengalami ketuaan, sakit dan pada akhirnya akan mati. Beliau akhirnya mencari cara bagaimana supaya terbebas dari dukkha. Berbagai macam praktik penyiksaan diri dilakukan, namun tiada hsil. Akhirnya suatu kali dibawah pohon Bodhi, saat bulan purnama di bulan waisak beliau mencapau pembebasan dari segala dukkha. Kotoran bati telah dihancurkan, Nibbāna telah direalisasi, tiada lagi kelahiran dimasa mendatang.             Kitab komentar yang menjelaskan adalah Bhayabherava Sutta menyebutkan bahwa pada saat petapa Gotama menghancurkan kotoran batin, beliau menggunakan Vipassanā bhavana. Oleh sebab itu, vipassana bhavana dipraktikkan...

MEDITASI VIPASSANĀ

Vipassanā merupakan teknik meditasi yang menjadi ciri khas ajaran Sang Buddha. Meditasi ini dibedakan dari Samatha Bhavanā dalam pengembangannya. Sementara Samatha Bhavanā menekankan pada pengembangan ketenangan batin, Vipassanā lebih menekankan pada pengembangan kebijaksanaan. Dalam Visudhimagga Bhante Buddhagosa mengatakan bajwa istilah Vipassanā berasal dari gabungan vividha yang berarti berbagai hal dan passana yang berarti melihat. Oleh sebab itu, Vipassanā artinya melihat dari berbagai hal atau berbagai sudut pandang. Yang dimaksud disini adalah ketika seseorang mengamati objek tertentu ia melihat dari berbagai sudut pandnaga, yaitu: Melihat sebagai tidak kekal, berubah dan tidak bisa dipertahankan. 2.     Melihat objek sebagai sumber dukkha atau penderitaan apabila dilekati. 3.     Melihat objek tersebut sebagai bukan milikku, bukan aku dan bukan diriku, bukan makhluk, bukan pria, juga bukan wanita. 4.     Meli...